-
Selalu Membuat Perencanaan
-
Kemampuan untuk Mengajar
-
Kemampuan untuk Mendengarkan dengan Baik
-
Delegasi
-
Keyakinan Diri
-
Kemampuan untuk Memotivasi
-
Fleksibilitas dan Kesabaran
Seorang pemimpin harus berkeinginan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Meskipun para pemimpin dituntut untuk mampu
memvisualisasikan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang harus
dicapai oleh organisasinya, kemampuan untuk memvisualisasikan
tujuan-tujuan jangka panjanglah yang paling penting. Untuk mencapai
tujuan jangka panjang itulah, kadang-kadang seorang pemimpin harus
berani mengalami kerugian jangka pendek atau kemunduran dalam
tahun-tahun pertama. Namun, jika mereka terus bertahan, mereka akan
mengalami kesuksesan.
Seorang pemimpin yang baik membutuhkan tim yang baik
pula. Ia tahu tujuan yang perlu dicapai dan memahami pentingnya
mengomunikasikan tujuan tersebut secara jelas dan efektif kepada anggota
timnya. Hal ini mengharuskan seorang pemimpin mengajar anggota timnya
tentang apa tanggung jawab mereka, baik secara pribadi maupun sebagai
tim. Cara terbaik untuk mengomunikasikan tujuan itu adalah dengan
berdialog. Dengan demikian, setiap anggota tim dimungkinkan untuk
membagi ide-ide mereka tentang bagaimana bekerja dalam cara yang paling
efisien dengan sang pemimpin. Memberi perintah dengan rasa hormat adalah
kunci sukses di bidang ini.
Bekerja dengan tim menuntut seorang pemimpin memahami
sikap anggota timnya. Ini berarti berusaha memahami motivasi mereka dan
berusaha mencari solusi untuk masalah atau hambatan mereka. Seorang
pemimpin yang menjadi pendengar yang baik dan memiliki pikiran yang
terbuka akan memiliki keuntungan, saat berhadapan dengan masalah yang
berkaitan dengan bawahannya. Misalnya, jika salah satu dari anggota tim
tidak setuju dengan keputusan pemimpin, penting bagi pemimpin untuk
dengan saksama mendengarkannya dan berusaha mencapai suatu kompromi yang
dapat diterima. Pemimpin harus memperlakukan bawahan mereka dengan
hormat dan tanpa diskriminasi di setiap bidang pekerjaan. Selain bijak,
hal ini juga sesuai dengan hukum.
Pemimpin gereja atau pelayanan bertanggung jawab
penuh atas semua pekerjaan yang berlangsung dalam organisasi. Oleh sebab
itu, penting bagi pemimpin untuk mendelegasikan secara bijak tugas
tertentu kepada para bawahannya. Namun, hal itu harus dilakukan tanpa
melepas tanggung jawab utamanya. Untuk mendelegasikan sebuah tugas,
pemimpin perlu membangun sebuah tim yang tiap-tiap anggotanya memiliki
tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Sebaliknya, anggota tim perlu
bekerja menuju hasil akhir dari tugas mereka masing-masing. Sekali lagi,
komunikasi yang efektif memainkan peranan yang penting dalam hal ini.
Pemimpin yang sukses belajar untuk percaya pada diri
dan kemampuan mereka sendiri. Mereka tidak bisa membiarkan rasa takut
terhadap kegagalan mengalahkan mereka, bahkan ketika sesuatu tidak
berjalan sebagaimana mestinya. Mereka harus tetap optimis dan bergerak
maju kepada tujuan yang berikutnya. Stres dan rasa takut merupakan hal
yang wajar, tetapi jangan sampai hal itu membuat pemimpin tenggelam
dalam keraguan diri yang merusak. Pemimpin perlu mencari solusi dengan
percaya diri untuk mengatasi hal-hal yang menyebabkan rasa takut dan
stres tersebut.
Seorang pemimpin yang sukses menunjukkan rasa hormat
kepada anggota timnya secara konsisten. Mereka ingin memastikan bahwa
pekerjaan anggota tim mereka diakui dan dihargai. Ini merupakan kunci
utama untuk memotivasi anggota tim mereka. Menentukan terlebih dahulu
apa penghargaan yang akan diterima oleh anggota tim dan bagaimana cara
memberikannya, ditambah dengan mengomunikasikan penghargaan dan pedoman
secara jelas, akan membuat program yang jelas untuk diikuti oleh setiap
anggota tim.
Seorang pemimpin yang sukses harus mampu memberikan
perintah tentang tugas-tugas yang perlu dikerjakan, namun terbuka
terhadap detail-detail serta taktik yang dipilih oleh anggota timnya.
Pemimpin yang menyambut dan mendengarkan masukan anggota tim, akan
menciptakan sebuah lingkungan yang di dalamnya para anggota tim merasa
memiliki tugas yang diberikan kepada mereka. Hal ini juga dapat sangat
memotivasi mereka. Proses ini memang dapat memperlambat kemajuan awal,
tetapi seiring berjalannya waktu, akan terbukti jauh lebih produktif.
Memang membutuhkan kesabaran yang besar dari pemimpin dalam proses ini,
tetapi akan memberikan keuntungan besar berupa produktivitas yang lebih
tinggi, pergantian staf yang lebih rendah, sukacita yang lebih besar,
dan kepuasan bagi semua orang yang terlibat.
Seorang pemimpin yang sukses bekerja sama dengan tim dan membuktikan pepatah, "tidak ada 'aku' dalam tim.
0 komentar:
Posting Komentar